Sosialisasi Penggunaan Pupuk dar Sampah Organik
Dissemination of the use of Fetilizer derived from organic waste
CV Dipantara merupakan perusahaan yang berbasis kehutanan yang menerapkan pengelolaan hutan lestari dan memiliki kelompok tani binaan yang tersebar di kecamatan Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Karangmojo, Semin, Wonosari dan Semanu.
CV Dipantara is a forestry-based company that implements sustainable forest management and has assisted farmer groups spread across Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Karangmojo, Semin, Wonosari and Semanu sub-districts.
Dalam kegiatan pembinaan, dilaksanakan sosialisasi berkala untuk meningkatkan kapasitas kelompok. Kegiatan berupa penyuluhan, sosialisasi maupun praktek dalam bidang kehutanan, pertanian maupun lingkungan hidup. Dalam kegiatan pertaninan, para petani tidak dapat lepas dari kebutuhan pupuk seperti urea, TSP, dll yang memiliki harga cukup tinggi setelah pemerintah mencabut subsidi terhadap pupuk. Kelangkaan pupuk juga terjadi akibat keterlambatan pasokan dan distributor.
In coaching activities, regular outreach is carried out to increase group capacity. Activities in the form of counseling, outreach and practice in the fields of forestry, agriculture and the environment.
Selain mahal, pupuk kimia juga berdampak negatif untuk lingkungan. Petani merasakan bahwa penggunaan pupuk kimia lebih cepat dan terlihat hasilnya jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk organik. Perlunya pemahaman lebih serta dukungan dari pemerintah diperlukan untuk mengetahui masalah di lapangan serta bersama memahami pentingnya menjaga lingkungan dari masyarakat yang dalam hal ini adalah petani.
Apart from being expensive, chemical fertilizers also have a negative impact on the environment. Farmers feel that using chemical fertilizers is faster and results are more visible compared to using organic fertilizers. The need for more understanding and support from the government is needed to understand the problems in the field and together understand the importance of protecting the environment for the community, in this case farmers.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, CV Dipantara melakukan kegiatan sosialisasi penggunaan pupuk dari sampah organic. Sosialisasi penggunaan pupuk dari sampah organic dilaksanakan pada hari Senin, 11 September 2023 di Balai Padukuhan Randusari Kalurahan Watusigar Kapanewon Ngawen. Dalam sosialisasi tersebut hadir sebagai narasumber yaitu Bapak Eko Suharso, S.T.,M.T (Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengembangan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kab. Gunungkidul), Yunus (Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Nglipar), Dr.Sumardi, M.Sc (Praktisi pupuk organic), Riyanto (anggota KTHR).
To overcome this problem, CV Dipantara carried out dissemination activities on the use of fertilizer from organic waste. Socialization on the use of fertilizer from organic waste was held on Monday, September 11 2023 at the Padukuhan Randusari Hall, Watusigar Kapanewon Ngawen Subdistrict. In this socialization, present as resource persons were Mr. Eko Suharso, S.T., M.T (Head of the Pollution Control and Capacity Development Division of the Gunungkidul Regency Environmental Service), Yunus (Kapanewon Nglipar Agricultural Extension Center), Dr.Sumardi, M.Sc (Organic fertilizer practitioner ), Riyanto (KTHR member).
Untuk peserta sosialisasi berasal dari beberapa KTHR binaan CV Dipantara, antara lain KTHR Makmur, Tani Makmur, Mnaunggal Tekad, Sentulsari, Tani Maju, Tani Makmur, dan Makaryo Utomo Materi yang disampaikan antara lain mengenai kebijakan pengelolaan sampah khususnya di Kab Gunungkidul, cara pembuatan sampah dari bahan organic dan dampak penggunaan pupuk organic. Salah satu narasumber dalam acara ini yaitu Dr.Sumardi, M.Sc telah melakukan pembuatan Pupuk Jakaba. Pupuk yang dibuat dari bahan air cucian beras, gula pasir, dan starter EM4. Manfaat yang dihasilkan dari penggunaan pupuk organic antara lain : meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kualitas panen, menyediakan nutrisi yang seimbang, meningkatkan Kesehatan tanah dan ekosistem. Hasil yang diharapkan dari sosialisasi ini adalah anggota KTHR dapat berangsur-angsur menggunakan pupuk organic dan mengurangi penggunaan pupuk kimia
The participants came from several KTHRs under CV Dipantara, including KTHR Makmur, Tani Makmur, Mnaunggal Tekad, Sentulsari, Tani Maju, Tani Makmur, and Makaryo Utomo The material presented included waste management policies, especially in Gunungkidul Regency, how to make waste from organic materials and the impact of using organic fertilizer. One of the speakers at this event, Dr.Sumardi, M.Sc, has made Jakaba Fertilizer. Fertilizer made from rice washing water, granulated sugar and EM4 starter. The benefits resulting from the use of organic fertilizer include: increasing soil fertility, improving harvest quality, providing balanced nutrition, improving soil and ecosystem health. The expected result of this socialization is that KTHR members can gradually use organic fertilizers and reduce the use of chemical fertilizers.