Ringkasan Hasil Konsultasi Publik

Tahun 2022

Monitoring HCV dilakukan pada bulan Desember tahun 2021. Dari hasil monitoring tersebut dilakukan konsultasi public untuk mendapatkan saran masukan dari berbagai pihak dalam pengelolaan HCV. Konsultasi publik dilakukan pada hari Rabu, 12 Januari 2022. CV Dipantara juga turut mengundang dari berbagai stakeholder antara lain : BPDAS SOP Yogyakarta, BKSDA Yogyakarta, Balai KPH Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, perwakilan KTHR binaan CV Dipantara, dan LSM.

Kesimpulan dari monitoring HCV yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. HCVF 1.1 Kawasan yang mempunyai atau memberikan fungsi pendukung keanekaragaman hayati bagi kawasan lindung atau konservasi

Kawasan HCVF 1.1 terletak di kawasan hutan adat Wonosadi yang mempunyai luas 25 Ha. Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan, kawasan hutan adat Wonosadi masih bisa ditetapkan sebagai HCVF 1.1 karena kondisi wilayahnya masih sesuai dengan fungsinya, yaitu pendukung keanekaragaman hayati bagi kawasan lindung atau konservasi.

  • HCVF 1.3 Kawasan yang merupakan habitat bagi populasi spesies yang terancam, penyebaran terbatas atau dilindungi yang mampu bertahan hidup

Dalam HCVF 1.3 yang menjadi obyek monitoring adalah satwa terancam punah yang berada di sekitar wilayah kerja CV Dipantara, yaitu satwa Elang alap – alap (Accipiter gularis), Kuntul putih (Egretta garzetta), Landak jawa (Hystrix javanica). Untuk hasil monitoring satwa ini belum bisa dilaporkan karena pengamatan masih berlangsung dan nantinya hasil laporan akan menyusul.

  • HCVF 1.4 Kawasan yang merupakan habitat bagi spesies atau sekumpulan spesies yang digunakan secara temporer

Kawasan HCVF 1.4 yang dimonitoring adalah kawasan goa yang didalamnya terdapat satwa kelelawar dan sriti. Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan terdapat beberapa goa masih terdapat kelelawar dan sriti. Beberapa goa yang ditemukan dalam keadaan terawat – tidak terawat. Untuk keseluruhan hasil monitoring akan dilaporkan menyusul dikarenakan monitoring belum selesai dan masih dilakukan sampai saat ini

  • HCVF 2.3 Kawasan yang berisi populasi dari perwakilan spesies alami yang mampu bertahan hidup

Dalam HCVF 2.3 yang menjadi obyek monitoring adalah satwa terancam punah yang berada di sekitar wilayah kerja CV Dipantara, yaitu satwa kucing hutan (Prionailurus bengalensis). Kucing hutan ini  berada di sekitar hutan negara yang berbatasan langsung dengan beberapa KTHR binaan CV Dipantara, diantaranya KTHR Andini Mulyo, Harapan, Ngudi Hasil, Sedyo Utomo. Untuk hasil monitoring HCVF 2.3 belum dapat dilaporkan karena monitoring masih dilakukan sampai saat ini dan laporan akan segera menyusul.

  • HCVF 3 Kawasan yang mempunyai ekosistem langka atau terancam punah

Kawasan HCVF 3 terletak di kawasan hutan adat Wonosadi yang mempunyai luas 25 Ha. Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan, kawasan hutan adat Wonosadi masih bisa ditetapkan sebagai HCVF 3

  • HCVF 4.1 Kawasan atau ekosistem yang penting sebagai penyedia air dan pengendalian banjir bagi masyarakat

Dalam HCVF 4.1 yang menjadi obyek monitoring adalah sungai, sumber mata air bawah tanah dan sumber mata air permukaan. KTHR yang mempunyai sumber mata air, yaitu  Waras, Bina Lestari, Prayogo, Andini Mulyo, Harapan, Suka Maju, Tani Makmur, Ngudi Makmur, Manunggal Tekad, Sentul Sari, Ngudi Raharjo, Mekar, Sido Makmur, dan Sedyo Mulyo

Sumber mata air terbanyak berada di sekitar KTHR Sedyo Mulyo, Bejiharjo, Kec Karangmojo. Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan terdapat beberapa sumber mata air yang sampai saat ini masih digunakan masyarakat lokal untuk kebutuhan air minum dan irigasi. Kondisi mata air tergolong bagus dilihat dari kejernihan air yang hampir semua mata air mempunyai warna air yang jernih. Hal tersebut membuktikan bahwa kawasan sumber mata air tersebut masih bisa dipertahankan sebagai HCVF 4.1

  • HCVF 4.2 Kawasan yang penting bagi pencegahan erosi dan sedimentasi

Kawasan yang menjadi obyek monitoring berada di sekitar KTHR Geneng Makmur, Kalurahan Candirejo Kec Semin. Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan kawasan ini mampu mencegah erosi. Monitoring terasering juga dilakukan pada kawasan ini, dan hasilnya penggunaan lahan di kawasan ini sudah sesuai dengan kemiringan

  • HCVF 5 Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat lokal

Dalam HCVF 4.1 yang menjadi obyek monitoring adalah sungai, sumber mata air bawah tanah dan sumber mata air permukaan. KTHR yang mempunyai sumber mata air, yaitu Waras, Bina Lestari, Prayogo, Andini Mulyo, Harapan, Suka Maju, Tani Makmur, Ngudi Makmur, Manunggal Tekad, Sentul Sari, Ngudi Raharjo, Mekar, Sido Makmur, dan Sedyo Mulyo. Sumber mata air terbanyak berada di sekitar KTHR Sedyo Mulyo, Bejiharjo, Kec Karangmojo.

Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan terdapat beberapa sumber mata air yang sampai saat ini masih digunakan masyarakat lokal untuk kebutuhan air minum dan irigasi. Kondisi mata air tergolong bagus dilihat dari kejernihan air yang hampir semua mata air mempunyai warna air yang jernih. Hal tersebut membuktikan bahwa kawasan sumber mata air tersebut masih bisa dipertahankan sebagai HCVF 4.2

  • HCVF 6 Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk identias budaya lokal

Obyek monitoring yang dilakukan adalah kawasan yang mempunyai situs budaya, kearifan lokal, dan wisata budaya. KTHR yang mempunyai kawasan tersebut, antara lain KTW Bulusari, Ngudi Rejeki, Dadi Makmur, Bina Lestari, Sedyo Eko Bakti, Waras, Geneng Makmur, Sedyo Rukun, Sido Makmur, Harapan, Suka Maju, Ngudi Makmur, Manunggal Tekad, Sentul Sari, Ngudi Raharjo, Sedyo Mulyo, dan Sumber Waras. Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan masih terdapat beberapa KTHR yang mengadakan ritual budaya, yaitu sadranan dan rasulan. Untuk situs budaya yang teridentifikasi beberapa masih dalam kondisi terawat dan ada juga yang tidak terawat. Tetapi untuk keseluruhan, kawasan ini masih bisa tetap dipertahankan sebagai HCVF 6.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *